Sabtu, 20 Agustus 2011

PORNOGRAFI ? TANYAKAN HATI NURANIMU


Oleh :    Soe Hok Gie   Tandi

Heboh benar.......! ,Kesan itulah yang banyak atas rencana penerbitan majalah playboy edisi Indonesia,pro dan kontra muncul dengan macam beragam cara , mulai konferensi pers hingga seminar, demo anti pornografi merebak di mana-mana tetapi tidak sedikit juga yang mendukung rencana playboy versi Indonesia. 
Salut kepada menpora yang sudah menyatakan sikap tegas ..! Wapres M Jusuf Kalla bahkan mengatakan, “Rencana penebitan play boy edisi Indonesia akan merugikan konsumen sehingga sebaiknya tidak usah dilaksanakan “  Wapres menegaskan pemerintah tidak akan menyetujui penerbitan majalah playboy versi Indonesia. Tetapi pemerintah bingung juga . bingung tentang dasar hukum apa yang kuat untuk melarang rencana penerbitan play boy karena adanya kebebasan pers,yakni “ kebebasan memperoleh informasi “
Yang pasti pornografi bertentangan  dari sisi moralitas keagamaan. Agama manapun melarang Eksploitasi seksualitas yang tanpa mengenal batas etika sosial   apalagi jika secara demostratif aurat pria atau wanita di pertontonkan di depan publik.
Tidak bisa di pungkiri, sudah banyak kasus asusila dalam masyrakat dengan melibatkan para anak didik di negeri yang dikenal religius ini. Kondisi semakin parah bila pornografi semakin di perluas ruang geraknya. Secara psikologis rasa ingin tahu tentang apa saja yang termasuk pornografi, menempatkan kaum remaja dalam posisi berisiko tinggi . kasus pesta seks anak sekolah di cianjur yang melibatkan seorang oknum guru telah mengejutkan kita. Juga banyak perkosaan dan kasus asusila lain yang di lakukaan para budak pornografi.
Sebab itu , Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi&Pornoaksi mendesak untuk di sahkan. Simpang siur definisi tentang pornogarfi menjadi kendala serius, lebih-lebih jika wakil rakyat di DPR dalam mengkaji dan menafsirkanya tidak mengacu pada nilai-nilai moral keagamaan. Jika menunjuk pada prinsip ajaran dalam moralitas keagaman sudah pasti dan jelas bahwa kita semua di tuntut kembali kepada hati nurani, karena hati nurani tidak pernah berbohong. Tanpa hati nurani, kita selalu terjebak perdebatan intelektual yang unjung-ujungnya akan cenderung melegalkan Pornografi&Pornoaksi.
Hati nurani selalu mengakui setiap kenyatan juga tidak pernah menutupi fakta. Namun hati nurani sering tertutup kepentingan ego untuk nafsu hedonismenya. Dengan inilah timbul bias edalam menfsirkan pornografi . bagi seseorang  yang melek hati nurani, suatu tampilan bisa termasuk pornografi ,bisa juga dianggap seni sebagai wujud kebebasan berekspresi.
Mudah di jumpainya tempat penjualan tabloid/ VCD Porno. Mengapa peredaran tabloid / VCD Porno yang nyata melanggar hukum sulit di berantas ? karena hukum tidak ditegakan secara konsisten dengan hati nurani .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar